LAPORAN STUDY TOUR KE DIENG
WONOSOBO, JAWA
TENGAH
TAHUN 2014
Nama
Kelompok:
1. NURUL MUSLIKAWATI
2. RIA WIJAYANTI
3. NUR HAYATI
4. LILIS DARYANTI
5. FIKA NURWUDIONO
6. NANANG SURYONO
7. TRI GUNAWAN
Laporan
Ditulis untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan untuk
Mengikuti
Ujian Nasional Tahun 2014
MADRASAH ALIYAH MUHAMMADIYAH BANDAR
TAHUN 2014
Jalan Raya 18 Bandar-Pacitan
LEMBAR PERSETUJUAN
Laporan Hasil Study Tour ke Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah
Tahun
2014
Oleh;
(Kelompok
, kelas
XII)
Laporan Ditulis untuk
Memenuhi Sebagian Persyaratanuntuk Mengikuti UjianNasional
Mengetahui,
Kepala MA. Muh Bandar
Triyanto, M.Pd.I.
|
Menyetujui;
Pembimbing,
Amar Makruf, S.Pd.
|
MOTTO
Setiap
orang bisa bahagia dengan apa saja, dimana saja, dan dengan siapa saja. karena
pada dasarnya kebahagiaan adalah sebuah kesederhanaan.
HALAMAN PERSEMBAHAN
Laporan ini Kami Persembahkan untuk
AlmamaterkuTercinta
MA. Muhammadiyah Bandar
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr.Wb.
Puji syukur kami panjatkan kepada
Allah SWT. Yang telah rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami mampu
menyelesaikan tugas Laporan Study Tour ini. Sholawat dan
salam semoga selamanya tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Adapun
tugas laporan study tour ini merupakan salasatu tugas mata pelajaran IPS.
Pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya pada
semua pihak yang telah mendukung menyelesaikan laporan ini diantaranya kepada;
1.
Triyanto, M.Pd.I., selaku
kepala MA.Muhammadiyah Bandar.
2.
Amar Makruf, S.Pd., selaku
Guru Pembimbing dengan ketulusan dan kearifannya telah sudi membimbing dan
mengarahkan penulis demi penyelesaian laporan ini.
3.
Bapak-Ibu Guru MA.Muhammadiyah
Bandar Pacitan, karena berkat ilmu yang diajarkannya telah membukakan pikiran,
mata, dan hati penulis sehingga bermanfaat dalam penyelesaian laporan ini.
4.
Kedua orang tua dan
teman-teman tercinta yang telah memberi dukungan baik secara moril maupun
materiil.
5.
Semua pihak yang secara
langsung maupun tidak langsung telah
membantu penulis sejak persiapan sampai terselesaikannya laporan ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan
karena keterbatasan kemampuan dan ilmu pengetahuan yang kami miliki, maka dari
pada itu kami dari pihak penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang
dapat memotivasi kami agar dapat lebih baik lagi
dimasa yang akan datang,
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih dan
berharap laporan ini bermanfaat bagi pembaca khususnya dan bagi dunia
pendidikan umumnya.
Pacitan, Maret 2014
Peyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
LEMBAR
PERSETUJUAN ............................................................................. ii
MOTTO ............................................................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................................ iv
KATA
PENGANTAR....................................................................................... v
DAFTAR ISI...................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1
A.
Latar
Belakang Masalah.............................................................. 1
B.
Rumusan
Masalah....................................................................... 1
C.
Tujuan
Penelitian......................................................................... 1
D.
Manfaat Penelitian...................................................................... 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA...................................................................... 3
A.
Kronologi Perjalanan .................................................................. 3
B.
Dataran Tinggi Dieng ................................................................. 3
C.
Malioboro ................................................................................... 11
BAB III PENUTUP ...................................................................................... 13
A.
Kesimpulan ................................................................................ 13
B.
Saran........................................................................................... 13
C.
Pesan dan Kesan......................................................................... 13
Lampiran-Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Seiring dengan pendidikan yang
semakin modern dan berkembang,yang tidak hanya mengandalkan teori/materi serta
terpacu pada buku yang ada di sekolah, tapi perlunya praktek dengan cara terjun
langsung mengamati objek yang selalu di pelajari, sehingga pelajaran lebih
efektif dan efesien.
Serta supaya bertambahnya wawasan
dan pengetahuan tentang sejarah dan kebudayaan yang ada di wonosobo,jawa tengah, dan menjadikan siswa MA MUH BANDAR
siswa yang mempunyai jiwa Patriotisme dan Nasionalisme terhadap Negara
Indonesia ini.
Dan juga agar siswa MA MUH BANDAR
ini lebih mengetahui Peninggalan sejarah yang ada di Wonosobo,jawa tengah melalui melihat langsung. Dan
terjalinnya hubungan keakraban yang lebih erat antar siswa ataupun antar guru
dengan siswa.
B. Rumusan Masalah
Ø
Bagaimana keadaan dan kondisi
yang terdapat di daerah wonosobo ,jawa tengah?
C.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1.
Menambah wawasan berupa Ilmu
Pengetahuan
2.
Mempraktekan secara langsung segala
Teori yang sudah di dapat di sekolah.
3.
Mengenal lebih dekat lagi Budaya
Daerah dan Bangsa Indonesia
4.
Menerapkan ilmu pengetahuan dan
dapat menarik kesimpulan sebagai bekal pengetahuan dimasa yang akan datang.
D.
Manfaat Penelitian
1.
Dengan
membuat penelitian ini kami dapat belajar dan mengetahui cara pembuatan laporan
yang baik dan benar.
2.
Dapat
mengetahui keadaan geografis maupun keadaan social di daerah wonosobo ,jawa
tengah
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kronologi Perjalanan
Perjalanan Study Tour MA MUH BANDAR
dilaksanakan pada hari jumat tanggal 21 sampai minggu pagi. Pada pukul 17.00
kami berkumpul di sekolah, kemudian siswa MA melaksanakan shalat magrib dan
isak di masjid agung bandar. Setelah shalat kami berkumpul di halaman sekolah
untuk do’a bersama setelah itu pukul 20.30 kami berangkat menuju bondalem
menaiki truk.
Sampai bondalem kami langsung
berganti kendaraan bus pariwisata menuju kota yogyakarta.Di perjalanan kami di
berikan arahan oleh pemandu wisata bagaimana gambaran tempat tour yang akan
kami kunjungi.Pada pukul 04.00 kami berhenti di masjid wonosobo untuk melaksanakan
solat subuh berjamaah,setelah selesai kami langsung menuju pemandian air panas
untuk mandi. Kami melanjutkan perjalanan ke dieng dengan minibus karena menuju
dieng tidak bisa menggunakan bus besar. Kami berhenti sebentar di gardu pandang
untuk melihat pemandangan yang begitu indah dan mempesona yang membuat kami
terpanah akan rahmat dan keagungan tuhan.
B. Dataran Tinggi Dieng
Nama Dieng berasal dari gabungan dua kata bahasa Kawi: "di" yang
berarti "tempat" atau "gunung" dan "Hyang" yang bermakna
(Dewa). Dengan demikian, Dieng berarti daerah pegunungan tempat para dewa dan
dewi bersemayam. Teori lain menyatakan, nama Dieng berasal dari bahasa Sunda
("di hyang") karena diperkirakan pada masa pra-Medang (sekitar abad
ke-7 Masehi) daerah itu berada dalam pengaruh politik Kerajaan Galuh.
Dieng adalah kawasan dataran tinggi di Jawa Tengah, yang masuk wilayah
Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo. Letaknya berada di sebelah barat
kompleks Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing.
Dieng adalah kawasan vulkanik aktif dan dapat dikatakan merupakan gunung
api raksasa dengan beberapa kepundan kawah. Ketinggian rata-rata adalah sekitar
2.000 m di atas permukaan laut. Suhu berkisar 15—20°C di siang hari dan 10°C di
malam hari. Pada musim kemarau (Juli dan Agustus), suhu udara dapat mencapai
0°C di pagi hari dan memunculkan embun beku yang oleh penduduk setempat disebut
bun upas ("embun racun") karena menyebabkan kerusakan pada tanaman
pertanian.
Secara administrasi, Dieng merupakan wilayah Desa Dieng Kulon, Kecamatan
Batur, Kabupaten Banjarnegara dan Dieng ("Dieng Wetan"), Kecamatan
Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Wilayah ini merupakan salah satu wilayah paling
terpencil di Jawa Tengah.
1.
Komplek Candi Arjuna
Kelompok Arjuna terletak di tengah kawasan Candi Dieng, terdiri atas 4
candi yang berderet memanjang arah utara-selatan. Candi Arjuna berada di ujung
selatan, kemudian berturut-turut ke arah utara adalah Candi Srikandi, Candi
Sembadra dan Candi Puntadewa. Tepat di depan Candi Arjuna, terdapat Candi
Semar. Keempat candi di komples ini menghadap ke barat, kecuali Candi Semar
yang menghadap ke Candi Arjuna. Kelompok candi ini dapat dikatakan yang paling
utuh dibandingkan kelompok candi lainnya di kawasan Dieng.Candi Arjuna.
a.
Candi Arjuna
Candi Arjuna.
Candi ini mirip dengan candi-candi di komples Gedong Sanga. Berdenah dasar
persegi dengan luas sekitar ukuran sekitar 4 m2. Tubuh candi berdiri diatas
batur setinggi sekitar 1 m. Di sisi barat terdapat tangga menuju pintu masuk ke
ruangan kecil dalam tubuh candi. Pintu candi dilengkapi dengan semacam bilik
penampil yang menjorok keluar sekitar 1 m dari tubuh candi. Di atas ambang
pintu dihiasi dengan pahatan Kalamakara.
Pada dinding
luar sisi utara, selatan dan barat terdapat susunan batu yang menjorok ke luar
dinding, membentuk bingkai sebuah relung tempat arca. Bagian depan bingkai
relung dihiasi dengan pahatan berpola kertas tempel. Bagian bawah bingkai
dihiasi sepasang kepala naga dengan mulut menganga. Di bagian atas bingkai
terdapat hiasan kalamakara tanpa rahang bawah. Pada dinding di kiri dan kanan
ambang pintu bangunan utara terdapat relung tempat meletakkan arca. Saat ini
kedua relung tersebut dalam keadaan kosong.
Pada dinding
di sisi selatan, barat dan utara terdapat relung tempat meletakkan arca. Ambang
relung diberi bingkai dengan hiasan pola kertas tempel dan Kalamakara di
atasnya. Kaki bingkai dihiasi dengan pahatan kepala naga dengan mulut menganga.
Tepat di pertengahan dinding di bawah relung terdapat jaladwara (saluran air).
Atap candi
berbentuk kubus bersusun, makin ke atas makin mengecil. Bagian atas dan puncak
atap sudah hancur. Di setiap sisi masing-masing kubus terdapat relung dan di
setiap sudut terdapat hiasan berbentuk seperti mahkota bulat berujung runcing.
Sebagian besar hiasan tersebut sudah rusak.
Di tengah
ruangan di dalam tubuh candi terdapat yang tampak seperti sebuah yoni. Di sudut
luar, menempel pada dinding belakang candi terdapat arca yang sudah rusak.
b.
Candi Srikandi
Candi ini
terletak di utara Candi Arjuna. Batur candi setinggi sekitar 50 cm dengan denah
dasar berbentuk kubus. Di sisi timur terdapat tangga dengan bilik penampil.
Pada dinding utara terdapat pahatan yang
menggambarkan Wisnu, pada dinding timur menggambarkan Syiwa dan pada dinding
selatan menggambarkan Brahma. Sebagian besar pahatan tersebut sudah rusak. Atap
candi sudah rusak sehingga tidak terlihat lagi bentuk aslinya.
c.
Candi Puntadewa
Seperti candi
lainnya, ukuran Candi Puntadewa tidak terlalu besar, namun candi ini tampak
lebih tinggi. Tubuh candi berdiri di atas batur bersusun setinggi sekitar 2,5
m. Tangga menuju pintu masuk ke dalam ruang dalam tubuh candi dilengkapi pipi
candi dan dibuat bersusun dua, sesuai dengan batur candi.
Atap candi
mirip dengan atap Candi Sembadra, yaitu berbentuk kubus besar. Puncak atap juga
sudah hancur, sehingga tidak terlihat lagi bentuk aslinya. Di keempat sisi atap
juga terdapat relung kecil seperti tempat menaruh arca. Pintu dilengkapi dengan
bilik penampil dan diberi bingkai yang berhiaskan motif kertas tempel.
Ruang dalam
tubuh candi sempit dan kosong. Di ketiga sisi lainnya terdapat jendela yang
bingkainya diberi hiasan mirip dengan yang terdapat di pintu. Sekitar setengah
meter di luar kaki candi terdapat batu yang disusun berkeliling memagari kaki
candi. Di depan candi terdapat batu yang disusun berkeliling membentuk ruangan
berbentuk bujur sangkar. Di tengah ruangan terdapat dua buah susunan tumpukan
dua buah batu bulat yang puncaknya berujung runcing.
Di utara candi
terdapat batu yang disusun berkeliling membentuk ruangan berbentuk persegi
panjang. Di tengah ruangan terdapat dua buah batu berbentuk mirip tempayan yang
lebar.
d.
Candi Sembadra
Batur candi
setinggi sekitar 50 cm dengan denah dasar berbentuk bujur sangkar. Di
pertengahan sisi selatan, timur dan utara terdapat bagian yang menjorok keluar,
membentuk relung seperti bilik penampil. Pintu masuk terletak di sisi barat
dan, dilengkapi dengan bilik penampil. Adanya bilik penampil di sisi barat dan
relung di ketiga sisi lainnya membuat bentuk tubuh candi tampak seperti
poligon. Di halaman terdapat batu yang ditata sebagai jalan setapak menuju
pintu.
Sepintas Candi
Sembadra terlihat seperti bangunan bertingkat, karena atapnya berbentuk kubus
yang ukurannya hampir sama besar dengan ukuran tubuhnya. Puncak atap sudah
hancur, sehingga tidak terlihat lagi bentuk aslinya. Di keempat sisi atap juga
terdapat relung kecil seperti tempat menaruh arca.
e.
Candi Semar
Candi ini
letaknya berhadapan dengan Candi Arjuna. Denah dasarnya berbentuk persegi empat
membujur arah utara-selatan. Batur candi setinggi sekitar 50 cm, polos tanpa
hiasan. Tangga menuju pintu masuk ke ruang dalam tubuh candi terdapat di sisi
timur. Pintu masuk tidak dilengkapi bilik penampil. Ambang pintu diberi bingkai
dengan hiasan pola kertas tempel dan kepala naga di pangkalnya. Di atas ambang
pintu terdapat Kalamakara tanpa rahang bawah.
Pada dinding
di kiri dan kanan pintu terdapat lubang jendela kecil. Di dinding utara dan
selatan tubuh candi terdapat, masing-masing, dua lubang yang berfungsi sebagai
jendela, sedangkan di dinding barat (belakang) candi terdapat 3 buah lubang.
Ruangan dalam tubuh candi dalam keadaan kosong. Atap candi berbentuk limasan
tanpa hiasan. Puncak atap sudah hilang, sehingga tidak diketahui lagi bentuk
aslinya. Konon Candi Semar digunakan sebagai gudang untuk menyimpan senjata dan
perlengkapan pemujaan.
2. Telaga warna yang elok di mata
Sebuah
telaga yang sering memunculkan nuansa warna merah, hijau, biru, putih, dan
lembayung, Telaga Pengilon, yang letaknya bersebelahan persis dengan Telaga
Warna, uniknya warna air di telaga ini bening seperti tidak tercampur belerang.
Keunikan lain adalah yang membatasi Telaga Warna dengan Telaga Pengilon
hanyalah rerumputan yang terbentuk seperti rawa kecil. Telaga Merdada, adalah
merupakan yang terbesar di antara telaga yang ada di Dataran Tinggi Dieng.
Airnya yang tidak pernah surut dijadikan sebagai pengairan untuk ladang pertanian.
Bahkan Telaga ini juga digunakan para pemancing untuk menyalurkan hobi atau
juga wisatawan yang sekadar berkeliling dengan perahu kecil yang disewakan oleh
penduduk setempat.
3. Kawah sikidang yang penuh bau
belerang yang menyengat
Sikidang
adalah kawah di DTD yang paling populer dikunjungi wisatawan karena paling
mudah dicapai. Kawah ini terkenal karena lubang keluarnya gas selalu
berpindah-pindah di dalam suatu kawasan luas. Dari karakter inilah namanya
berasal karena penduduk setempat melihatnya berpindah-pindah seperti kijang
(kidang dalam bahasa Jawa).
C. Malioboro
Malioboro adalah jalan yang di
penuhi oleh pedagang yang menjual buah tagan Khas Yogyakarta. Di malioboro juga
banyak menjual barang-barang Tradisional seperti blankon , batik dan lain lain.
Dan juga banyak yang menjual makanan
makanan khas Jogja seperti Bakpia gudeg dll . yang harganya murah murah.
Malioboro beda dengan perbelanjaan
di kota lainnya karena pasarnya terletak di sepanjang trotoar yang panjangnya 2
KM. dan banyak pedagang kaki lima berjualan disana..
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari Laporan study tour ini dapat disimpulkan bahwa
sekian banyaknya teknologi dan ilmu pengetahuan di Indonesia yang dapat kami
lihat sewaktu study tour , jadi untuk wisati teknologi atau pun budaya
yang lainnya kita tidak usah jauh jauh ke luar negeri karena di Indonesia
juga sudah banyak terdapat informasi-informasinya. Dan tempat-tempat
rekreasinya.
B. Kritik dan
Saran
1. Kritik
a.
Waktu pelaksanaan Study Tour lebih
banyak tempat belanjanya ketimbang tempat pengetahuannya.
b.
Banyak berhenti dan Istirahat
c.
Objek wisata yang dikunjungi
sedikit.
2. Saran
a.
Untuk kedepannya kalau perjalanannya
jauh diharap menginap terlebih dahulu agar tidak terlalu kelelahan.
b.
Supaya untuk kedepannya objek yang
dikunjungi lebih banyak lagi,.
C. Kesan dan
Pesan
1. Pesan
a.
Semoga MA MUH BANDAR lebih maju lagi
kedepannya.
b.
Semoga kedepannya lebih sukses dan
baik lagi.
2. Kesan
Study tour
ini sangat menyenangkan dan juga bisa menambah wawasan kami untuk bekal
kedepannya,. Dan juga bertambahnya keakraban dengan sesama teman menambah erat
tali persaudaran. Dan kami mendapat pelajaran yang Baru.
1 comments:
Click here for commentssangat bermanfaat :v
ConversionConversion EmoticonEmoticon